Sementara gagasan tersebut menghilang, gagasan tentang pendirian serikat misioner di waktu mendatang memperoleh titik terang. Gagasan itu menjadi semakin kuat dari hari ke hari di dalam hati dan pikiran imam muda itu.
Cita-cita itu mendapat dorongan hangat dari Pietro Tonarelli, vikaris kapitularis keuskupan (pejabat uskup sementara). Maka, tepat satu tahun sesudah kematian Mgr. Miotti, Conforti menulis surat kepada Kardinal Ledochowski, Prefek kongregasi Suci untuk Penyebaran Iman, guna menjelaskan rencana-rencananya. Ia berharap mendapat ‘kalau bukan persetujuan penuh, setidak-tidaknya pertimbangan yang lebih mendalam.” Gagasan mendirikan serikat sendiri, demikian ia menulis, “ternyata bukannya memudar dengan berlangsungnya waktu atau pun berubahnya keadaan, melainkan malah bertambah menjadi semakin kuat sehingga, dengan bantuan dan nasihat orang-orang yang suci dan arif, saya dapat mengenali bahwa hal ini hanya dapat diilhamkan oleh Allah sendiri.” Pada akhir suratnya, Conforti memohon sepatah kata dorongan seraya menambahkan: “Saya ingin mengurbankan diri saya sepenuhnya, segala sumber yang ada pada saya dan apa saja yang saya miliki supaya berhasil dalam usaha yang suci ini.”
Dengan iman yang besar, ia menunggu datangnya suatu tanda persetujuan ilahi dari Roma. Ia tidak percaya bahwa penantiannya itu ternyata tidak begitu lama. Ternyata, hanya dalam waktu sebulan lebih sedikit tibalah jawaban yang membesarkan hati. “Mengetahui besarnya kebutuhan akan lebih banyak pewarta Injil di kalangan orang-orang yang tidak percaya kepada Allah,” demikian tulis Kardinal Ledochowski, “saya menyambut dengan gembira keinginan Anda yang suci, memberikan dukungan saya sepenuhnya dan akan melakukan semua yang dapat saya lakukan untuk membantu Anda mewujudkan keinginan itu hingga berhasil.”
Bahwasannya seorang Kardinal Gereja memberikan jawaban yang sedemikian cepat dan positif kepada seorang imam yang tidak dikenal dan baru berusia 29 tahun, sungguh suatu hal yang tidak mudah dijelaskan menurut perhitungan manusiawi. Mungkinkah Kardinal itu dalam waktu yang sedemikian singkat sudah memperoleh semua informasi yang diperlukan guna memberikan persetujuan terhadap rencana semacam itu? Atau barangkali adakah seseorang yang mengenal Conforti dan memberikan rekomendasi kepadanya? Apa pun yang terjadi, kami sendiri berkeyakinan seperti halnya Conforti sendiri, bahwa Dignitus Dei est hic (Tangan Tuhan ada di sini). Ini pasti karya Allah sendiri.
Bersambung...
20.14
Mengenang Untuk Bersyukur
Posted in: 

0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan memberikan komentar Anda di sini. Terima kasih dan Tuhan memberkati Anda selalu